Powered by Blogger.

Kilas Balik 2020

Vecteezy

Ketika membuka-buka tulisan-tulisan lama, aku menemukan daftar hal yang kulakukan di 2015—semacam kilas balik atau ulasan di akhir tahun. Aku langsung terharu membacanya. Mungkin hanya berisi hal-hal sepele dan tidak hebat-hebat amat, tapi itu membuatku merasa lebih baik. Menunjukkan bahwa entah bagaimana aku punya energi untuk melakukannya—dan datang dari dalam diriku! Kurasa inilah alasan kenapa beberapa orang menyukai journaling. Mungkin aku harus melakukannya dengan lebih sering??? Jadi, ya, beranjak dari itu aku memutuskan untuk membuat daftar lagi.    

🌠 Mendapat sertifikat JLPT N5—dan lulus.

Tesnya sudah kuikuti di Desember 2019, tapi sertifikatnya baru dikeluarkan 3 bulan kemudian. Buat diriku yang bahkan tidak punya banyak energi, pencapaian ini sama kerennya dengan masa-masa SMP/SMA ketika aku bisa main gitar hanya dengan melihat tutorial di internet. Walaupun kemampuanku masih setara anak TK, aku bangga terhadap diriku yang bisa membaca katakana di bungkus es krim dan onomatopoeia di komik.

🌠 Mengikuti kursus online: digital marketing, desain grafis, dan pemrograman web.

Karena ini pula aku memutuskan untuk menginstall software desain grafis, mempelajarinya, dan berhasil membuat satu desain (walaupun norak dan berantakan). Aku pun senang karena berhasil membuat satu berkas index HTML (yah, walaupun masih tidak terlalu paham membuat tampilan responsif). Dan aku jadi mengetahui kenapa katalog barang yang baru saja kulihat-lihat di marketplace bisa muncul di halaman situs yang sedang kubuka.

🌠 Menamatkan trilogi The Hobbit.

Karena terpengaruh cuitan-cuitannya SketchesbyBoze tentang Lord of the Rings, aku memutuskan untuk nonton trilogi The Hobbit pertama kalinya. Sama-sama menyenangkan seperti LOTR, tapi dalam beberapa hal masih lebih bagus LOTR, sih. Tidak masalah. Aku jadi tahu bagaimana Bilbo Baggins mendapatkan cincin. Dan aku jadi lebih menyukai Legolas (ya, doi muncul juga di sini!) padahal di LOTR aku agak sebal dengannya karena sok iye lmao ya ampun Legolas, sweetie, maafkan aku 💁. Oh, dan tentu saja voice acting Benedict Cumberbatch.

🌠 Menamatkan serial Avatar.

Dulu ketika masih ditayangkan di TV, aku tidak begitu mengikutinya. Jadi, tentu saja aku tidak tahu bagaimana serialnya berakhir. Well yeah, karena setiap hari selalu ada seseorang yang baru mengalami atau melakukan sesuatu untuk pertama kali, dan kebetulan Avatar menjadi trending di Twitter, aku memutuskan untuk menontonnya di Netflix mulai dari awal. Astaga, aku suka sekali!!! Tidak ada episode jelek—selalu ada hal menarik dari setiap episode, perkembangan karakter yang menakjubkan (maksudku Zuko 🔥), tokoh-tokoh yang lovable (termasuk Appa dan Momo), humor-humor renyah, dan sungguh ending yang bagus!!! 🙌

🌠 Lebih banyak baca buku.

Kalau berdasarkan statistik di akun Goodreads-ku, jumlah buku yang kubaca tahun ini lebih banyak daripada tahun lalu. Kurasa ini lumayan kalau mengingat banyaknya konten yang berseliweran di sekitar dan rentang perhatianku yang pendek. Aku juga menemukan akun Literary Base—yang memberikan rekomendasi (alias racun) dan perasaan menentramkan bahwa tidak ada jenis bacaan yang memalukan.

🌠 Menamatkan heptalogi Narnia—yang kubahas di postingan ini.

🌠 Aktif nge-blog lagi.

Berawal dari dokumentasi buku-buku yang sudah dibaca (agar tidak lupa), akhirnya jadi janji ke diri sendiri untuk setidaknya bikin satu postingan baru dalam satu bulan. Atau fleksibel saja karena aku tidak perlu menyusahkan diri sendiri. Ngomong-ngomong, blog ini sudah hidup selama 11 tahun! 🙌

🌠 Mendapat hobi baru: menyulam.

Berawal dari kegabutan (dan sedikit keisengan) juga, ide yang tiba-tiba muncul setelah membereskan barang-barang kosan, dan terpengaruh akun-akun menyulam di Instagram. Aku juga browsing di Pinterest untuk mencari inspirasi dan aku menyadari bahwa PINTEREST ITU BERACUN SEKALI YA alias orang-orang kok pada kreatif amat ya ya ampun board-ku jadi makin penuh, deh. Coba tebak siapa yang punya banyak ide bercokol di kepala, tapi kelelahan sendiri memikirkannya karena tahu tidak punya cukup energi untuk mewujudkannya??? AKU. Menyulam memberikan efek terapi alias menenangkan alias menjaga kewarasan. Satu-satunya masalah palingan benang kusut atau terbelit saja.

🌠 Belajar crochet—dan berhasil merajut topi untuk para kucing.

Butuh dua hari bagiku agar berhasil memasukkan benang ke dalam lubang di hakpen (DEMI BENANG KUSUT, ITU SUSAH SEKALI). Semuanya kupelajari dari YouTube (terima kasih tak terhingga untuk kakak-kakak perajut yang sudah memberikan panduan gratis) dan semuanya TAMPAK MUDAH TAPI JARI-JARIKU BERPENDAPAT LAIN 😭. Sungguh menakjubkan bagaimana kau bisa membuat APAPUN (boneka, topi, selimut, dll dst dsb) hanya dengan satu alat dan segulung benang. Kemudian setelah berhari-hari belajar bermacam rajutan dan membuat magic circle, akhirnya aku nekat mencoba merajut topi kucing berdasarkan pola yang kubeli di Etsy dan BERHASIL!!! Walaupun rajutanku masih renggang-renggang (dan agak longgar saat dipakai), dan para kucing langsung menunjukkan tampang kesal saat difoto—sebagaimana tabiat mereka pada umumnya, aku bangga karena bisa merajut. Astaga, such a grandma energy (but this grandma can crochet a cat hat, tho 💁). 

Yah, kuakui isinya tidak menakjubkan, sih. Masih kalah produktif dibandingkan Mbak Taylor Swift yang membuat dua album dalam satu tahun. Tapi kalau mengingat pandemi ini yang mengubah hidup semua orang, kurasa tetap waras saja sudah bagus. Dan untuk 2021, aku tidak memiliki ritual khusus untuk merayakan tahun baru dan aku tidak biasa menulis resolusi—biarkan mengalir sampai bertemu kejutan di tengah perjalanan. Jadi, yah, bersamaan dengan daftar di atas, here’s to 2021! 🥂

Semoga tetap waras.

No comments

Terima kasih atas komentarnya, Kawan. Maaf dimoderasi dulu (ᵔᴥᵔ)