Setelah mendaftar Jenius lewat aplikasi dan video call dengan CS-nya untuk verifikasi di hari berikutnya. Prosesnya nggak ribet dan nggak sampai 10 menit (meskipun harus nahan-nahan ketawa ketika berhadapan dengan CS-nya). Aku langsung isi saldo, mendaftar Netflix, dan voila! langsung bisa nonton Marriage Story, deh.
Paket Netflix yang kupilih adalah paket ponsel (dengan kualitas SD) dan harganya Rp49.000,00 saja!!! Demi hippogriff nyengir, aku senang sekali begitu mengetahui ada paket Netflix murah meriah melalui unggahan instastory di akun instagram Netflix Indonesia. Aku tidak terlalu mementingkan kualitas, yang penting bisa nonton di hape kapan saja dan di mana saja. Sebagai seseorang yang sama mager-nya dengan salah seekor kucing keluarga—namanya Gre, ngomong-ngomong—paket ponsel tentu saja adalah pilihan yang tepat sekali untukku. Ditambah dengan koneksi internet stabil dan isi baterai penuh.
Ini hal-hal yang kusuka dari Netflix (in no particular order):
1. ✨KONTEN✨; dari mulai film-film nominasi Oscar sampai film-film jadul tahun 80-90an, dari mulai sinetron-sinetron populer kesukaan semua orang sampai serial-serial dokumenter yang seru dan tidak membosankan.
Film-film pemenang Oscar dan Studio Ghibli |
2. Rekomendasi berdasarkan algoritma; entah kenapa, ya, aku senang saat melihat tulisan "98% Match" di bawah judul suatu film/sinetron yang belum kutonton. Rasanya seperti seseorang berkata kepadaku, "Hei, ini mengingatkanku akan dirimu" ketika melihat atau menemukan sesuatu.
Film "98% Match" |
3. Bisa tahu tanggal tayang film/sinetron baru; adanya film dan sinetron baru adalah satu dari sekian hal dalam hidup yang memberiku harapan, dan mengetahui tanggal tayang adalah satu dari sedikit hal yang pasti dalam hidupku. Selain tulisan "98% Match", tulisan "Coming February 19" di bawah judul juga membuatku senang bukan kepalang.
4. Full access alias nggak ada sistem sewa per film (hore, nggak perlu bayar-bayar lagi, deh).
5. Ada fitur hemat data jika nonton menggunakan paket data.
6. ✨Gratis✨ untuk satu bulan pertama.
7. Bisa langsung skip credit untuk lanjut nonton ke episode berikutnya.
Yah, meskipun Netflix adalah salah satu layanan streaming populer dan banyak digunakan, Netflix juga punya kekurangan (in no particular order):
1. Tidak ada Harry Potter; padahal di layanan streaming sebelah ada kedelapan film-nya lengkap!
2. Film Disney-nya sedikit; tentu saja, kan Disney sudah punya layanan streaming sendiri 💁.
Film-film Disney yang tersisa |
3. Tidak semua film dan serial sudah dilengkapi subtitle bahasa Indonesia (kalau aku, sih, tidak terlalu memusingkan hal ini, ya, tapi mungkin bagi sebagian orang ini bisa menjengkelkan).
4. Khusus di Indonesia, Netflix masih belum bisa diakses jika menggunakan provider internet tertentu--yang kita-semua-tahu-provider-apa-itu.
5. Perbedaan konten antara Netflix Indonesia dengan Netflix negara-negara lain; judul-judul film tertentu belum tentu bisa ditonton di Netflix Indonesia.
6. Sama halnya dengan layanan-layanan streaming lain, setelah periode waktu tertentu ada beberapa judul film yang menghilang.
7. Film-film yang baru turun layar dari bioskop tidak bisa langsung ditonton--alias harus ke layanan streaming sebelah agar bisa nonton.
Setelah 3 bulan menggunakan Netflix, aku tidak menyesal dan belum terbesit di pikiranku untuk berhenti langganan. Tapi, yah, mungkin karena memang cara kerja sistem pasar, satu layanan streaming tidaklah cukup. Database Netflix ternyata tidaklah selengkap itu. Layanan streaming lain tidak punya film-film Studio Ghibli, tapi mereka punya film-film baru bioskop. Walaupun begitu, membayar Rp49.000,00 sepadan karena aku bisa langsung nonton musim terbaru sinetron-sinetron favoritku.
No comments
Terima kasih atas komentarnya, Kawan. Maaf dimoderasi dulu (ᵔᴥᵔ)