Kau tahu Pipiet Senja? Kau pernah membaca salah satu novel atau cerpennya? Kau pernah bertemu dengannya? Atau kau ternyata salah satu penggemarnya?
Kemarin di hari Minggu yang muram (karena hujan), aku pergi ke Islamic Book Fair (IBF) di Istora Bung Karno, Jakarta. Acara itu hanya diadakan setahun sekali selama tujuh hari. Ketika aku sampai di sana, yang aku temui lautan buku (ya iyalah kan Book Fair, gimana sih), dan para pelajar di pondok pesantren. Aku memborong banyak buku karena banyak tumpukan buku yang didiskon dan harga normal (setidaknya di sana aku mendapatkan novel "All American Girl"-nya Meg Cabot part dua). Kau pasti bertanya-tanya, kenapa di IBF ada buku-nya Meg Cabot. Well jadi gini, biar kuberitahu kau, ya. Di IBF nggak hanya buku-buku islami, tapi buku-buku yang lain juga ada (setidaknya aku mendapatkan "To Kill a Mockingbird" juga).
Aku dan Ma dan Pa dan Lila berkunjung ke salah satu stand. Terus, mas-mas stand-nya bilang ke Ma kalau wanita yang sedang duduk itu adalah Pipiet Senja dan Ma memberitahu Pa dan Lila dan aku, tentu saja. Aku nyaris tak percaya mendengarnya. Seorang penulis sedang berada di dalam stand ini?
Well, aku sering mendengar namanya dan kurasa aku pernah membaca salah satu cerpennya di majalah anak-anak. Di rumah, aku punya novel-nya yang berjudul "Jenderal Nyungsep."
Jadi, tanpa menyia-nyiakan kesempatan emas yang ada tepat di depan hidungku, aku langsung minta Pa untuk menyiapkan kamera, dan aku menghampiri salah seorang penulis Indonesia itu yang sedang asyik mengobrol dengan seseorang.
"Minta tanda tangan, dong, Teh," aku berkata dengan suara kecil dan kuberikan salah satu novel-nya.
Kemudian, Teh Pipiet Senja membubuhkan tanda tangan PLUS namaku di atas halaman pertama novelnya.
Semoga suatu hari nanti aku bisa mengikuti jejaknya.
Kemarin di hari Minggu yang muram (karena hujan), aku pergi ke Islamic Book Fair (IBF) di Istora Bung Karno, Jakarta. Acara itu hanya diadakan setahun sekali selama tujuh hari. Ketika aku sampai di sana, yang aku temui lautan buku (ya iyalah kan Book Fair, gimana sih), dan para pelajar di pondok pesantren. Aku memborong banyak buku karena banyak tumpukan buku yang didiskon dan harga normal (setidaknya di sana aku mendapatkan novel "All American Girl"-nya Meg Cabot part dua). Kau pasti bertanya-tanya, kenapa di IBF ada buku-nya Meg Cabot. Well jadi gini, biar kuberitahu kau, ya. Di IBF nggak hanya buku-buku islami, tapi buku-buku yang lain juga ada (setidaknya aku mendapatkan "To Kill a Mockingbird" juga).
Aku dan Ma dan Pa dan Lila berkunjung ke salah satu stand. Terus, mas-mas stand-nya bilang ke Ma kalau wanita yang sedang duduk itu adalah Pipiet Senja dan Ma memberitahu Pa dan Lila dan aku, tentu saja. Aku nyaris tak percaya mendengarnya. Seorang penulis sedang berada di dalam stand ini?
Well, aku sering mendengar namanya dan kurasa aku pernah membaca salah satu cerpennya di majalah anak-anak. Di rumah, aku punya novel-nya yang berjudul "Jenderal Nyungsep."
Jadi, tanpa menyia-nyiakan kesempatan emas yang ada tepat di depan hidungku, aku langsung minta Pa untuk menyiapkan kamera, dan aku menghampiri salah seorang penulis Indonesia itu yang sedang asyik mengobrol dengan seseorang.
"Minta tanda tangan, dong, Teh," aku berkata dengan suara kecil dan kuberikan salah satu novel-nya.
Kemudian, Teh Pipiet Senja membubuhkan tanda tangan PLUS namaku di atas halaman pertama novelnya.
Semoga suatu hari nanti aku bisa mengikuti jejaknya.
AKU IRIIIIIIIIII!
ReplyDeleteaku belum pernah ketemu dengan siapapun-pengarang-favoritku. permasalahannya, sebagian besar dari mereka adalah penulis luar negeri. kalaupun itu penulis dalam negeri, permasalahannya aku tinggal di kota kecil yang tidak akan kedatangan penulis-penulis semacam pipiet senja
Aku juga tinggal di kota kecil. Hanya aja, waktu itu aku lagi beruntung jalan-jalan ke Book Fair terus ketemu sama Pipiet Senja.
ReplyDelete:D