Semester Dua sedang berjalan dan menurutku SAMA saja seperti Semester Satu – nyaris datar, berkutat seperti biasa dengan tugas-tugas persentasi kelompok dan SenRup. Perbedaannya hanya satu: banyak hari-cuti-sekolah karena para kakak kelas sibuk dengan segala macam ujian.
Rasanya baru kemarin saat kau sibuk berdoa agar bisa melanjutkan pendidikan di suatu SMA pilihanmu dan berimajinasi yang konyol. Rasanya baru kemarin saat kau mendengar suatu pengumuman bahwa kau berhasil diterima di SMA pilihanmu. Rasanya baru kemarin saat kau melangkah dengan sepatu baru dipadan seragam berwarna putih bersih dan abu-abu di koridor, mencari kelas pertamamu di hari pertama sekolah setelah masa orientasi berakhir (ditambah kau salah masuk kelas). Rasanya baru kemarin saat kau bertemu wajah-wajah baru (well yeah, terkecuali jika kau sekelas lagi dengan teman-teman SMP) dan sibuk memikirkan suatu cara agar kau bisa berkenalan dengan mereka. Rasanya baru kemarin saat kau mengikuti pelajaran pertamamu di SMA. Rasanya baru kemarin saat kau mendapatkan tugas Seni Rupa pertamamu. Rasanya baru kemarin saat kau akhirnya membuka mata dan mendapati bahwa dunia SMA nyaris berbeda dengan dunia SMP – di mana kegiatan OSIS di SMA ternyata amat sangat sibuk dan padat. Rasanya baru kemarin saat kau menyadari bahwa karaktermu lumayan berubah di SMA – dari yang kuper menjadi populer, dari yang malas menjadi rajin, dari yang sombong menjadi rendah hati, dari yang biasa saja menjadi duta sekolah dalam pertukaran pelajar ke luar negeri, dari yang tidak punya pacar menjadi punya pacar, dari yang pasif menjadi aktif, dll dst dsb etc.
Ketika aku kembali ke dalam masa lalu
dengan mesin waktu-nya Doraemon, aku ketawa sendiri saat melihat diriku seorang gadis kelas 10 yang culun – dengan kerudung yang dipasang asal-asalan, ransel lebar dan besar, dan belum bisa beradaptasi dengan teman-teman sekelas lainnya. Oke, barangkali sekarang aku MASIH terlihat culun, tapi peduli amat. Setidaknya aku tidak se-culun dulu, kok *mengangkat bahu cuek*.
Salah satu alasan mengapa aku menulis post ini adalah karena the flashback started I’m standing there on the balcony in summer air. Bohong. Itu kan lirik lagu. Ulangi lagi. Salah satu alasan mengapa aku menulis post ini adalah karena tiba-tiba saja aku teringat masa-masa awal menjadi seorang pelajar SMA – saat aku belum lihai dan gesit memasang kerudung segi empat dan berjalan menunduk ketika bertemu dengan kakak kelas (oke, jujur nih, waktu itu aku masih rada trauma dengan masa-masa orientasi). Tiba-tiba, sekarang sudah Semester Dua dan saatnya fokus ke penjurusan. Pilihan ada di tanganmu: IPA, IPS, atau Bahasa (well, katanya jurusan Bahasa akan dibuka di sekolahku), dan terutama akan berbeda kelas dengan konstelasi X.9.
Rasanya baru kemarin saat kau sibuk berdoa agar bisa melanjutkan pendidikan di suatu SMA pilihanmu dan berimajinasi yang konyol. Rasanya baru kemarin saat kau mendengar suatu pengumuman bahwa kau berhasil diterima di SMA pilihanmu. Rasanya baru kemarin saat kau melangkah dengan sepatu baru dipadan seragam berwarna putih bersih dan abu-abu di koridor, mencari kelas pertamamu di hari pertama sekolah setelah masa orientasi berakhir (ditambah kau salah masuk kelas). Rasanya baru kemarin saat kau bertemu wajah-wajah baru (well yeah, terkecuali jika kau sekelas lagi dengan teman-teman SMP) dan sibuk memikirkan suatu cara agar kau bisa berkenalan dengan mereka. Rasanya baru kemarin saat kau mengikuti pelajaran pertamamu di SMA. Rasanya baru kemarin saat kau mendapatkan tugas Seni Rupa pertamamu. Rasanya baru kemarin saat kau akhirnya membuka mata dan mendapati bahwa dunia SMA nyaris berbeda dengan dunia SMP – di mana kegiatan OSIS di SMA ternyata amat sangat sibuk dan padat. Rasanya baru kemarin saat kau menyadari bahwa karaktermu lumayan berubah di SMA – dari yang kuper menjadi populer, dari yang malas menjadi rajin, dari yang sombong menjadi rendah hati, dari yang biasa saja menjadi duta sekolah dalam pertukaran pelajar ke luar negeri, dari yang tidak punya pacar menjadi punya pacar, dari yang pasif menjadi aktif, dll dst dsb etc.
Ketika aku kembali ke dalam masa lalu
Salah satu alasan mengapa aku menulis post ini adalah karena the flashback started I’m standing there on the balcony in summer air. Bohong. Itu kan lirik lagu. Ulangi lagi. Salah satu alasan mengapa aku menulis post ini adalah karena tiba-tiba saja aku teringat masa-masa awal menjadi seorang pelajar SMA – saat aku belum lihai dan gesit memasang kerudung segi empat dan berjalan menunduk ketika bertemu dengan kakak kelas (oke, jujur nih, waktu itu aku masih rada trauma dengan masa-masa orientasi). Tiba-tiba, sekarang sudah Semester Dua dan saatnya fokus ke penjurusan. Pilihan ada di tanganmu: IPA, IPS, atau Bahasa (well, katanya jurusan Bahasa akan dibuka di sekolahku), dan terutama akan berbeda kelas dengan konstelasi X.9.
No comments
Terima kasih atas komentarnya, Kawan. Maaf dimoderasi dulu (ᵔᴥᵔ)