Kejadian ini terjadi di hari Kamis, tanggal 13 November 2008. Saat itu lagi pelajaran Tata Boga, pelajaran jam pertama. Tata Boga. Uuuhh… Namanya juga Tata Boga, pasti berhubungan sama masak-memasak. Kelompok aku mencoba untuk buat sup telur kuah bening yang ada soun en baso-nya (sumpah! Pas udah jadi, enak banget!).
“Farizka, besok kamu bawa bumbu ya! Jangan lupa,” kata D waktu hari Rabu.
“Bumbunya apa aja tuh?” tanyaku balik pada D.
“Ya, misalnya cabe, merica, ya…sejenisnya lah! Oya, jangan lupa bawa bawang goreng,” jawab D.
Sebenarnya, D dan anggota kelompokku yang lain mau pergi ke pasar, beli bahan-bahan buat praktek besok. Tapi, kata D, aku nggak usah ikut. Ya udah, aku langsung pulang. Sampai di rumah, aku langsung tiduran. Soalnya, waktu itu, aku lagi pusing en gak enak badan. Paginya, aku langsung mempersiapkan bumbu-bumbu buat besok.
Aku langsung siapin merica, garam, cabe, en bawang goreng. Nah, semua udah beres! Batinku. Aku berangkat ke sekolah. To the point aja dah, langsung ke bagian waktu praktek masak.
“Farizka, bumbunya mana lagi?” tanya R. Deg! Waduh! Batinku. Jantungku udah deg-degan.
“Duh, masa cuma segini sih? Mana bawang merah en bawang putih-nya?” tanya R lagi. R siap-siap mau marah.
“Ah! Nggak niat amat sih buat masak!” seru Rt, ngambek. Aduh! Sorry! Kurang bumbu yah? Uppss…
Untunglah, R berhasil minta bawang ke kelompok lain. Tapi, walaupun sedikit kurang bumbu, masakannya tetep enak kok! Suwer!!! Hhaha… Untung dua kali, gak lama kemudian, anggota kelompokku yang lain, nggak ngambek lagi sama aku. Hmm… Mungkin karena sibuk dengan makanan mereka masing-masing kali ya? Hhaha…
“Farizka, besok kamu bawa bumbu ya! Jangan lupa,” kata D waktu hari Rabu.
“Bumbunya apa aja tuh?” tanyaku balik pada D.
“Ya, misalnya cabe, merica, ya…sejenisnya lah! Oya, jangan lupa bawa bawang goreng,” jawab D.
Sebenarnya, D dan anggota kelompokku yang lain mau pergi ke pasar, beli bahan-bahan buat praktek besok. Tapi, kata D, aku nggak usah ikut. Ya udah, aku langsung pulang. Sampai di rumah, aku langsung tiduran. Soalnya, waktu itu, aku lagi pusing en gak enak badan. Paginya, aku langsung mempersiapkan bumbu-bumbu buat besok.
Aku langsung siapin merica, garam, cabe, en bawang goreng. Nah, semua udah beres! Batinku. Aku berangkat ke sekolah. To the point aja dah, langsung ke bagian waktu praktek masak.
“Farizka, bumbunya mana lagi?” tanya R. Deg! Waduh! Batinku. Jantungku udah deg-degan.
“Duh, masa cuma segini sih? Mana bawang merah en bawang putih-nya?” tanya R lagi. R siap-siap mau marah.
“Ah! Nggak niat amat sih buat masak!” seru Rt, ngambek. Aduh! Sorry! Kurang bumbu yah? Uppss…
Untunglah, R berhasil minta bawang ke kelompok lain. Tapi, walaupun sedikit kurang bumbu, masakannya tetep enak kok! Suwer!!! Hhaha… Untung dua kali, gak lama kemudian, anggota kelompokku yang lain, nggak ngambek lagi sama aku. Hmm… Mungkin karena sibuk dengan makanan mereka masing-masing kali ya? Hhaha…
No comments
Terima kasih atas komentarnya, Kawan. Maaf dimoderasi dulu (ᵔᴥᵔ)