Well, sepertinya para guru mengerti keinginanku : seminggu ini soal-soal ulangan umum dibuat dalam bentuk essay. Oh, sepertinya aku tahu mengapa para guru bisa mengerti. Kurasa, blogku berhasil terlacak di server sekolah dan kemudian salah seorang staf membuka lalu membacanya lalu kemudian dia menyampaikan kepada staf lainnya dan kemudian sampai ke para guru dan lalu para guru sepakat untuk bikin soal bentuk essay. Yah, abaikan aja deh. Itu kan hanya satu dari sekian banyak pikiran ala nerd-ku.
Aku mengangkat bendera putih di Kimia dan ada soal yang nggak aku jawab. Tapi, di lembar jawabanku hanya nomor delapan yang jawabannya terpanjang di antara jawaban-jawaban lainnya. Soal nomor delapan itu menghitung massa atom relatif. Semalam aku udah belajar dan dengan percaya diri aku bisa menjawab soal-soalnya besok - tapi, ternyata.... Oh. Oh. Oh. Kau tahulah lanjutannya.
Ada pertanyaan brilian di lembar soal Bahasa Indonesia : Sebutkan 4 novel tetralogi Andrea Hirata. Dan dengan cengiran di muka aku menulis jawabannya di atas lembar jawaban dengan AMAT SANGAT lancar.
Awas aja kalau jawabanku disalahkan.
Seperti yang pernah kubilang, soal-soal Math itu lebih baik essay soalnya para guru Math menghargai proses penjawaban muridnya. Semua soal aku jawab walaupun jawabannya rata-rata 'menggantung' semua.
Ngomong-ngomong, proyek Seni Rupa-ku udah dibagikan - angka delapan puluh untuk proyek ke 2 dan ke 3, angka tujuh puluh delapan untuk proyek ke 5, dan angka tujuh puluh tiga untuk proyek ke 6. Well, aksi-silangkan-jarimu-hope-for-the-good-results ternyata berhasil. Alhamdulillah kalau begitu.
p.s. Ulangan Akhir Semester Gasal udah selesai dan sekarang tinggal bersiap-siap untuk menghadapi remedial, dan melahap novel-novel yang sempat tertunda, tentu saja.
p.s.s. Soal bentuk essay itu asyik loh - apalagi buat siswa yang hobi banget nulis en mengarang.
Alias nggak gitu sih aku hanya gatau jawabannya apa jadinya mengarang bebas.
Aku mengangkat bendera putih di Kimia dan ada soal yang nggak aku jawab. Tapi, di lembar jawabanku hanya nomor delapan yang jawabannya terpanjang di antara jawaban-jawaban lainnya. Soal nomor delapan itu menghitung massa atom relatif. Semalam aku udah belajar dan dengan percaya diri aku bisa menjawab soal-soalnya besok - tapi, ternyata.... Oh. Oh. Oh. Kau tahulah lanjutannya.
Ada pertanyaan brilian di lembar soal Bahasa Indonesia : Sebutkan 4 novel tetralogi Andrea Hirata. Dan dengan cengiran di muka aku menulis jawabannya di atas lembar jawaban dengan AMAT SANGAT lancar.
Seperti yang pernah kubilang, soal-soal Math itu lebih baik essay soalnya para guru Math menghargai proses penjawaban muridnya. Semua soal aku jawab walaupun jawabannya rata-rata 'menggantung' semua.
Ngomong-ngomong, proyek Seni Rupa-ku udah dibagikan - angka delapan puluh untuk proyek ke 2 dan ke 3, angka tujuh puluh delapan untuk proyek ke 5, dan angka tujuh puluh tiga untuk proyek ke 6. Well, aksi-silangkan-jarimu-hope-for-the-good-results ternyata berhasil. Alhamdulillah kalau begitu.
p.s. Ulangan Akhir Semester Gasal udah selesai dan sekarang tinggal bersiap-siap untuk menghadapi remedial, dan melahap novel-novel yang sempat tertunda, tentu saja.
p.s.s. Soal bentuk essay itu asyik loh - apalagi buat siswa yang hobi banget nulis en mengarang.
Alias nggak gitu sih aku hanya gatau jawabannya apa jadinya mengarang bebas.
No comments
Terima kasih atas komentarnya, Kawan. Maaf dimoderasi dulu (ᵔᴥᵔ)