Masih ingat dengan Pow-Pow, kucing putih Karanganyar? Liburan kemarin, kami ketemu lagi dengan Pow-Pow, melepas rindu. Saat melihat Pow-Pow lagi berjalan-jalan di sekitar rumah, aku langsung lari memeluknya dengan adegan slow-motion—tapi bohong, anggap saja aku tidak menulisnya, ok?
Well, aku lupa tampang Pow-Pow dan aku baru menyadari kalau tubuhnya sekarang lebih besar daripada dulu. Tapi, kelakuannya sama aja sih, masih suka dielus-elus dan tidur di sofa.
Mbah pernah cerita, dulu Pow-Pow diusir dari rumah karena ketahuan makan bayi-bayi kelinci (di Karanganyar, selain ada ayam, juga ada kelinci). Beberapa waktu kemudian, tiba-tiba Pow-Pow pulang ke rumah bawa teman-temannya. Mungkin Pow-Pow menjanjikan kepada teman-temannya bahwa mereka akan diberi berbagai makanan lezat dan kehidupan yang layak bagi kucing jalanan. Tapi, keberadaan teman-temannya sekarang tidak tahu di mana.
Well, aku lupa tampang Pow-Pow dan aku baru menyadari kalau tubuhnya sekarang lebih besar daripada dulu. Tapi, kelakuannya sama aja sih, masih suka dielus-elus dan tidur di sofa.
Mbah pernah cerita, dulu Pow-Pow diusir dari rumah karena ketahuan makan bayi-bayi kelinci (di Karanganyar, selain ada ayam, juga ada kelinci). Beberapa waktu kemudian, tiba-tiba Pow-Pow pulang ke rumah bawa teman-temannya. Mungkin Pow-Pow menjanjikan kepada teman-temannya bahwa mereka akan diberi berbagai makanan lezat dan kehidupan yang layak bagi kucing jalanan. Tapi, keberadaan teman-temannya sekarang tidak tahu di mana.
No comments
Terima kasih atas komentarnya, Kawan. Maaf dimoderasi dulu (ᵔᴥᵔ)