Sorry for being such a bad blogger. Padahal dulu waktu awal ngeblog janji ga bakal menelantarkan blog. Maapkeun. Ini karena gatau mau menulis apa, sih, jadinya blog (hampir tidak pernah) diupdate.
Okay, where should I start? Aha, let's start with ArtJog.
ArtJog ini pameran seni tahunan yang diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta. Setiap tahun temanya beda-beda. Tahun ini bertema "Infinity in Flux". Ceunah yang spesial dari tahun ini sih ada wishing tree-nya Yoko Ono. Jadi, pengunjung mendapat kartu gantung yang bisa ditulis ketika membeli tiket, terus nanti bisa digantung di wishing tree. Well, sebagai penikmat sih menurutku karya-karya yang ditampilkan keren semua. Yup, aku berkunjung ke sini lagi mumpung selo.
Ini mengingatkanku akan sekolah. |
Karya yang lucu. Setiap ada orang lewat, mata-mata itu akan terbuka dan mengikuti. |
Lebih kerennya lagi, ternyata ada gamelan yang bisa main dan bergerak sendiri. Jadi, kau cuma duduk di bangku sementara gamelan itu memperdengarkan lagu.
Setelah itu ujian dan liburan!!! Hamdallah masih bisa pulang ke rumah sementara teman-teman yang lain sibuk kerja praktek selama dua minggu (dan aku akan menyusul semester depan hiks). Jalan-jalan kali ini Lava Tour di Merapi. Tadinya, Ma yang ngajak dan berhasil memanas-manasi aku untuk membujuk Pa juga. Kalau dibandingkan Bromo, medan di Merapi lebih berat, soalnya terguncang-guncang di jeep terbuka. Yep, jeep terbuka. Ditambah angin sepoi-sepoi dan debu.
Di mini museum: bekas rumah penduduk yang terkena letusan Merapi. |
Tiga. |
Setelah liburan, aku tinggal di JOG sendiri karena aku harus mengambil data seminar--sementara masuk kuliah masih tanggal 24 Agustus. Di fakultasku ada mata kuliah seminar--seperti mini skripsi: ada penelitian, presentasi, dan laporan juga tapi bobotnya 2 SKS.
Pengambilan data sudah selesai, tapi masuk kuliah masih seminggu lagi jadi aku jalan-jalan ke Museum Dirgantara. So thanks to internet. Tadinya aku tidak tahu kalau ada museum ini. Tempatnya enak untuk duduk-duduk santai sambil baca buku dan makan sandwich. Ternyata, dalamnya keren banget: ada diorama, koleksi seragam para petinggi TNI AU, koleksi senjata, koleksi bom (yang sayangnya hanya prototipe hahah), koleksi lencana, dan koleksi pesawat. Hanya dengan tiket masuk 3000 rupiah saja bisa foto ala-ala di depan pesawat.
Pesawat ini cubanget. |
Akhirnya ku bisa menjejakkan kaki di kabin pilot. |
Btw, have you ever heard of Matter Halo? Itu band indie asal Indonesia. So thanks to Deezer, aplikasi streaming musik. Lagunya enak-enak, apalagi kalau didengarkan selama perjalanan panjang. Begitu aku memasuki Museum Dirgantara, aku langsung teringat Matter Halo, ngomong-ngomong. Kalau penasaran bisa didengar di sini lewat Deezer.