Mungkin karena rangkaian kata-katanya atau pengaruh hormon (ya, hormon. Dosen SPH bilang semua karena hormon), “Satu Keping”-nya Sri Izzati berhasil membuatku takjub. Ini novel pertamanya yang bertema galau dan patah hati (dua masalah yang saat ini sedang banyak dialami). Aku belum pernah merasakan galau dan patah hati, terutama terhadap seorang laki-laki (and I don't want to spend my precious time for it *kibas-kibas tangan*). Tapi, ketika halaman demi halaman kulahap dalam waktu dua jam, aku seolah ikut-ikutan galau dan patah hati seperti Ariana, si tokoh utama. Semua gara-gara K, si tokoh misterus yang mengisi hari-hari Ariana (h*llyeah!).