Mrs. T, guru agama, memberi tugas kelompok: membuat hiasan bertuliskan 99 Asmaul Husna. Kelompokku (yang beranggotakan 8 orang) memutuskan untuk membuat hiasan dengan origami paper dan kertas asturo. Terus ditempel di selembar kardus. Hm ya, aku setuju aja sih dengan idenya. Yang penting, jadi deh. Tugasnya dikumpulkan hari Senin minggu depan. Jadi, waktu hari Jumat kami berkumpul untuk diskusi tapi bohong, maksudku pembagian tugas masing-masing anggota. Yang menulis Asmaul Husna dalam bahasa Arab dua orang, yang menulis artinya satu orang, dan yang menulis huruf latinnya satu orang. Sisanya? Hm ya, menempelkan kertas ke kardus, beli ini beli itu, memotong-motong kardus, dan mewarnai huruf Arabnya.
Tapi ternyata, pembagian tugas kayak gitu amat sangat salah. Seharusnya, dalam 8 orang itu, masing-masing menulis Asmaul Husna. Bayangkan ini kawan, dua orang menulis huruf Arab, satu orang menulis artinya, dan satu orang lagi menulis latinnya! Tapi, seperti kertas yang udah digunting, kami dikejar deadline dan berjam-jam kami nongkrong di sekolah untuk mengerjakan tugas.
Ngomong-ngomong tentang pembagian tugas, aku dan salah seorang anggota yang lain kebagian memotong-motong kardus menjadi 100 lembar. Aku 50 lembar, dan anggota yang lain 50 lembar. Di sekolah, aku berkutat dengan double tape
*well, panggil aku Miss Double Tape sekarang #apadehlukik*.
Sebenarnya sih, nggak semuanya kerja full time. Ada yang sibuk ngobrol, sibuk SMS-an sama pacarnya, bahkan sibuk ekskul. Astaga, aku sampai izin nggak masuk English Club loh demi mengerjakan tugas! Well, bukannya sombong ya, hanya aku dan salah seorang temanku yang sibuk mengerjakan tugas ini.
Bagaimana dengan nasib tugasnya sekarang? Apakah udah selesai? Hm yeah, sebenarnya BELUM. Masih banyak kertas asturo yang perlu ditulis huruf Arabnya. Jadinya, cara terbijak sekarang adalah menimpakan tugas itu kepada anggota yang belum kerja secara full time. Dengar ini, aku dan salah seorang temanku itu baru pulang jam tiga sore karena sibuk mengerjakan tugas itu. Sekolah udah sepi. Tapi, ada seorang anggota yang bersedia membantu dan jadinya, tugas itu sedang ada di rumahnya sekarang.
p.s Aku tidak bisa menyertakan gambarnya dikarenakan tugasnya lagi ada di rumah salah seorang anggota kelompok.
Tapi ternyata, pembagian tugas kayak gitu amat sangat salah. Seharusnya, dalam 8 orang itu, masing-masing menulis Asmaul Husna. Bayangkan ini kawan, dua orang menulis huruf Arab, satu orang menulis artinya, dan satu orang lagi menulis latinnya! Tapi, seperti kertas yang udah digunting, kami dikejar deadline dan berjam-jam kami nongkrong di sekolah untuk mengerjakan tugas.
Ngomong-ngomong tentang pembagian tugas, aku dan salah seorang anggota yang lain kebagian memotong-motong kardus menjadi 100 lembar. Aku 50 lembar, dan anggota yang lain 50 lembar. Di sekolah, aku berkutat dengan double tape
Sebenarnya sih, nggak semuanya kerja full time. Ada yang sibuk ngobrol, sibuk SMS-an sama pacarnya, bahkan sibuk ekskul. Astaga, aku sampai izin nggak masuk English Club loh demi mengerjakan tugas! Well, bukannya sombong ya, hanya aku dan salah seorang temanku yang sibuk mengerjakan tugas ini.
Bagaimana dengan nasib tugasnya sekarang? Apakah udah selesai? Hm yeah, sebenarnya BELUM. Masih banyak kertas asturo yang perlu ditulis huruf Arabnya. Jadinya, cara terbijak sekarang adalah menimpakan tugas itu kepada anggota yang belum kerja secara full time. Dengar ini, aku dan salah seorang temanku itu baru pulang jam tiga sore karena sibuk mengerjakan tugas itu. Sekolah udah sepi. Tapi, ada seorang anggota yang bersedia membantu dan jadinya, tugas itu sedang ada di rumahnya sekarang.
p.s Aku tidak bisa menyertakan gambarnya dikarenakan tugasnya lagi ada di rumah salah seorang anggota kelompok.