Powered by Blogger.

Magic Crayon


Aku membuka lokerku sebelum mengikuti kelas Bahasa Indonesia yang bertempat di lantai tiga gedung sekolah. Kuambil buku paket Bahasa Indonesia dan buku catatan warna merah jambu dari dalam loker. Tiba-tiba pandanganku tertumbuk pada sekotak krayon yang terletak di sudut loker. Kuamati kotak itu.

Kotak itu berisi 24 batang krayon dari mulai warna merah hingga warna hitam. Di covernya tertulis, “Magic Crayon” yang berarti “Krayon Ajaib”. Ada kotak kecil putih bertuliskan, “Gunakan jika kau benar-benar membutuhkannya”. Keningku berkerut dibuatnya.

Kemudian, aku ingat satu hal. Hari ini ada kelas Kesenian di jam ketiga, dan aku lupa membawa krayonku. Kurasa, aku akan membutuhkan krayon ini. Daripada teronggok begitu saja di sudut lokerku, lebih baik kumasukkan saja ke dalam ransel. Setelah jam makan siang, aku berderap ke kelas Kesenian. Entah mengapa aku suka sekali dengan pelajaran itu. Aku suka menggambar, mengekspresikan apa yang ada di benakku ke atas selembar kertas gambar. Selain itu, aku bercita-cita menjadi seorang pelukis hebat seperti Pablo Picasso dan Vincent van Gogh.

Di kelas Kesenian hari ini, aku dan teman-teman sekelasku mendapat tema “Dream” untuk menggambar. Dengan sekotak krayon yang aku temukan di lokerku, aku asyik mengekspresikan imajinasiku. Aku menggambar seorang gadis sedang melukis pelangi di langit dengan sekotak krayon. Setelah selesai, aku mengumpulkan karyaku di atas meja Bu Diana, guru Kesenian. Saat aku kembali ke mejaku, ada tulisan lain di kotak kecil putih, “Percayalah, kau akan menjadi seorang pelukis seperti pelukis-pelukis favoritmu.”

No comments

Terima kasih atas komentarnya, Kawan. Maaf dimoderasi dulu (ᵔᴥᵔ)