Powered by Blogger.

What (best) friends are for

Teman yang mengucapkan “Selamat Tahun Baru, semoga di tahun ini semua menjadi lebih baik” via SMS, tiga puluh dua menit setelah jam dua belas malam, hanya Reska, teman yang kukenal di SMP dan menjadi teman sekelas selama dua tahun. Dia TETAP temanku walaupun kami udah beda sekolah – dan terakhir kali ketemu dia lagi saat di Museum Keliling. Baik banget dia, mengingat dulu aku sempat sebal sedikit dengannya. Dan aku baru membaca SMS itu jam empat pagi dan langsung kubalas.

Sementara lima orang teman sekelasku mengirimkan SMS berisi, berbahasa, dan bertujuan SAMA di malam pergantian tahun – SMS semacam: “Terima kasih ya udah membuatku tersenyum di tahun 2010 dan tolong dong kau forward SMS ini ke siapapun yang udah pernah membuatmu tersenyum di tahun 2010 terus kau lihat berapa banyak SMS yang bakal balik lagi ke hape-mu.”

Aku nggak habis pikir, tumben banget nggak ada kata-kata “Don’t send back karena ini telah terbukti jika kau nggak mengirimkannya segera maka selama setahun penuh kau akan NGGAK BISA LAGI tersenyum.”

Tapi, makasih banyak deh buat yang udah cukup peduli terhadapku. Itu berarti, lima orang teman sekelasku mengakui keberadaanku di kelas. Dan aku ragu mereka pernah tersenyum karena lelucon yang aku buat (kayak aku bisa melucu aja, deh).

No comments

Terima kasih atas komentarnya, Kawan. Maaf dimoderasi dulu (ᵔᴥᵔ)