Powered by Blogger.

Permainan yang melibatkan kata 'GOL'

Futsal menarik perhatianku. Sebelumnya, aku berpikir "Bola? Haha NGGAK NGERTI, makasih!", tapi semenjak menonton aksi tim Indonesia di piala AFF dan Smansa Cup di sekolah, I enjoy this game yang melibatkan seorang wasit, kerja sama, gawang, bola, sejumlah pemain, dan sebuah kata 'GOL'. Well, memang sih aku nggak berjingkrak-jingkrak sambil meneriakkan kata 'GOL' begitu salah satu tim berhasil mencetak gol.

Seharian aku betah nongkrong di depan kelas - menonton pertandingan fustal ditemani salah seorang temanku. Yah, kalau boleh jujur, lebih seru menonton pertandingan futsal cowok daripada futsal cewek, dan lebih asyik menonton langsung. Kalau permainan cowok, mereka saling oper-operan bola dan tiba-tiba aja sebuah tendangan dahsyat berhasil membuat sebuah bola menembus gawangnya tim lawan. Well, aku memang nggak bisa bermain permainan bola gitu dan hanya mengerti dua hal tentang permainan ini: Jaga bola tetap di kakimu sampai kau bisa mencetak sebuah gol untuk tim-mu DAN jaga gawangmu biar nggak dimasuki bola.

Waktu SD, aku pernah menjadi pemain dan hanya satu kali aku mendapatkan bola di kakiku dan hal ter-BRILIAN yang pernah kulakukan adalah: menggiring bola ke gawang tim sendiri (baca: gol bunuh diri). Well, maklum aja, kan waktu itu aku NGGAK NGERTI cara mainnya gimana. Satu hal yang perlu kau tahu: jangan masukkan aku ke dalam tim-mu karena bisa aja tiba-tiba tim lawanmu mendapat satu skor karena aksi gol bunuh diri. Hahaha, becanda. Lupakan aja, oke?

Tapi, setelah dua hari ini menonton pertandingan futsal, lumayan tahu lah mengenai permainan bola kaki ini; bola nggak boleh kena tangan dan kalau kena tangan dinamakan 'Hand Ball' dan kalau mau menendang bola tunggu sampai wasit meniup peluit mungilnya.

Ngomong-ngomong, tim futsal cowok kelasku bermain keren banget dan well, aku jadi salut sama mereka. Mereka nggak mencapai final sih, tapi kan yang penting, YOU ROCKS, GUYS!

p.s. Oh iya, asa gimana gitu waktu ngeliat kedua tim saling berjabat tangan di akhir permainan dan terlepas dari hal-hal di atas, novel Percy Jackson seru banget! Oh, tunggu aku, hey buku kelima!

Seminggu sebelum liburan

Minggu ini Minggu Bebas; di mana kau tidak perlu membawa ransel berisi buku pelajaran dan hanya bolak-balik ke kantin sesukamu dan tentu saja, berkumpul dengan teman-teman sekelasmu. Agenda kegiatan Smansa padat saat Minggu Bebas; drama musikal kelas sebelas, pertandingan futsal cewek dan cowok antar kelas, pertandingan catur, pertandingan basket, donor darah, dan bazaar. Sementara pembagian rapor hari Jumat, dikarenakan jadwal pertandingan futsal. Well, tahun ini ada Smansa Cup. Semua kelas wajib ikut, tentu aja, dan kalau nggak ikut didenda.

Kelasku saat bertanding melawan sepuluh satu menggenggam skor 1-0 (angka 1 untuk kelasku) dan 6-1 saat melawan dua belas IPS dua. Dan karena kekalahan di pertandingan kedua, timku menjadi terpukul. Nggak apa-apa, Kawan, toh kalian udah bermain secara sportif kok! *pernyataan klise*. Sebenarnya sih, di pertandingan pertama aku hanya menonton detik-detik terakhirnya *saat tendangan pinalti*, soalnya setelah apel pagi aku mengikuti seminar bertema “Tata Tertib Berlalu Lintas” yang melibatkan polisi dan salah satu merk ban. Ada untungnya juga sih ikut seminar itu – aku membawa pulang sebungkus snack. Yah, kalau mangkir sih nggak bisa soalnya aku udah ditunjuk oleh ketua kelasku.

Teman-teman sekelasku menjerit histeris sambil jingkrak-jingkrak di lapangan saat timku mencetak gol. Aku bersikap biasa aja dan jangan kau mengira ada kelainan pada diriku. Bersikap biasa aja nggak apa-apa kan? Toh aku juga senang walaupun hanya di dalam hati.

Lila mengikuti kegiatan Persami di sekolahnya dan hanya dua kata yang bisa melukiskan itu: ASYIK BANGET. Nggak adil deh. Waktu aku masih bersekolah di situ nggak ada tuh acara Persami macam begitu. Waktu aku menjenguknya bersama dengan Mawmaw dan Pawpaw, nada bicara si Lila sarkastis banget – kelihatan kalau dia lagi nggak pengen diganggu dengan kedatangan anggota keluarganya. Para kakak kelasnya berkemah di halaman sekolah dengan mendirikan tenda dan itu membuatku amat sangat ENVY.

Ngomong-ngomong, para guru nggak mengadakan remedial. Jadi, tersenyumlah saat melihat nilai-nilai di rapor nanti (kalau begitu, bagaimana dengan nilai Fisika, Kimia, dan Matematika-ku?).

Well, selamat menikmati liburan kalau begitu.

dan akhirnya soal-soal Ulum bentuk essay

Well, sepertinya para guru mengerti keinginanku : seminggu ini soal-soal ulangan umum dibuat dalam bentuk essay. Oh, sepertinya aku tahu mengapa para guru bisa mengerti. Kurasa, blogku berhasil terlacak di server sekolah dan kemudian salah seorang staf membuka lalu membacanya lalu kemudian dia menyampaikan kepada staf lainnya dan kemudian sampai ke para guru dan lalu para guru sepakat untuk bikin soal bentuk essay. Yah, abaikan aja deh. Itu kan hanya satu dari sekian banyak pikiran ala nerd-ku.

Aku mengangkat bendera putih di Kimia dan ada soal yang nggak aku jawab. Tapi, di lembar jawabanku hanya nomor delapan yang jawabannya terpanjang di antara jawaban-jawaban lainnya. Soal nomor delapan itu menghitung massa atom relatif. Semalam aku udah belajar dan dengan percaya diri aku bisa menjawab soal-soalnya besok - tapi, ternyata.... Oh. Oh. Oh. Kau tahulah lanjutannya.

Ada pertanyaan brilian di lembar soal Bahasa Indonesia : Sebutkan 4 novel tetralogi Andrea Hirata. Dan dengan cengiran di muka aku menulis jawabannya di atas lembar jawaban dengan AMAT SANGAT lancar.
Awas aja kalau jawabanku disalahkan.
Seperti yang pernah kubilang, soal-soal Math itu lebih baik essay soalnya para guru Math menghargai proses penjawaban muridnya. Semua soal aku jawab walaupun jawabannya rata-rata 'menggantung' semua.

Ngomong-ngomong, proyek Seni Rupa-ku udah dibagikan - angka delapan puluh untuk proyek ke 2 dan ke 3, angka tujuh puluh delapan untuk proyek ke 5, dan angka tujuh puluh tiga untuk proyek ke 6. Well, aksi-silangkan-jarimu-hope-for-the-good-results ternyata berhasil. Alhamdulillah kalau begitu.

p.s. Ulangan Akhir Semester Gasal udah selesai dan sekarang tinggal bersiap-siap untuk menghadapi remedial, dan melahap novel-novel yang sempat tertunda, tentu saja.

p.s.s. Soal bentuk essay itu asyik loh - apalagi buat siswa yang hobi banget nulis en mengarang.

Alias nggak gitu sih aku hanya gatau jawabannya apa jadinya mengarang bebas.