Powered by Blogger.

Rambut baru


Aku berdebar-debar ketika menunggu giliranku menerima rapor. Aku melihat teman-temanku. Mereka juga sama cemasnya dengan aku. Ada yang berusaha bersikap biasa saja, atau ada yang berdoa-berharap nilai-nilai bagus semua. Akhirnya namaku dipanggil. Jantungku berdegup kencang. Aku cemas. Cemas banget dengan nilai-nilai-ku nanti. Kurasa, aku memang dapat nilai-nilai jeblok, aku kan jarang banget belajar.

Aku membuka buku raporku dan kulihat. Oh, astaga! Nilai-nilainya benar-benar mengerikan. Aku makin takut. Apa kata Mama nanti? Aku pasti bakal dimarahi dan puasa jajan. Oh, aku nggak mau! Ternyata banyak juga yang nilainya kurang memuaskan. Dua orang temanku juga mendapat nilai yang kurang memuaskan. Mereka sama takutnya denganku. Takut dimarahi orang tua mereka.